BAB 4
Menampilkan Perilaku Etis Dan Tanggung Jawab Sosial
·
Standar Etis Fundamental
Mendefinisikan
tentang etika sebagai standar perilaku bermoral yaitu perilaku yang diterima
oleh masyarakat sebagai benar versus salah.
Setiap
orang harus menentukan bagi dirinya sendiri perbedaan antara benar dan salah.
Hal itu adalah jenis pemikiran yang telah menyebabkan skandal-skandal dalam
pemerintahan dan batas akhir-akhir ini.
·
Etika mulai dari diri kita
sendiri
Tujuan
dari kotak mengambil keputusan etis adalah, seperti yang satu ini pembajakan
musik. Itu adalah untuk memperlihatkan kepada anda pentingnya selalu diingat
pada etika disetiap kali anda membuat keputusan bisnis. Oleh karena itu etika
dapat dimulai dari diri sendiri. Tidak melaksanakan penyelia anda dapat membuat
diri anda dipecat. Itu yang membuat terkadang kita tidak mendapatkan alternatif
yang diperlukan. Situasi seperti ini dinamakan dilema etis. Dengan menanyakan
diri anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut akan membantu ketika menghadapi
dilema etis.
1) Apakah hal itu legal ?
Mendefinisikan apakah saya melanggar
hukum atau kebijakan perusahaan.
2) Apakah hal
itu seimbang ?
Mendefinisikan
apakah saya bertindak adil, apakah saya mau diperlakukan seperti ini. Tidakkah
ada yang lebih buruk dari kerugian yang disebabkan pembalasan dari pihak yang
kalah.
3) Bagaimana tindakan
tersebut akan memengaruhi perasaan saya terhadap saya?
Mendefinisikan apakah keluarga saya merasa
bangga jika mengetahui keputusan saya, teman-teman saya.
Tidak
ada solusi yang mudah untuk dilema etis individu dan perusahaan mengembangkan
kode etika yang kuat dan menggunakan tiga pertanyaan uji etika diatas mempunyai
kesempatan yang lebih baik untuk berperilaku etis dibandingkan kebanyakan
orang.
·
Mengelola bisnis secara
etis da bertanggung jawab
Segala kepercayaan
dan kooperasi antara pekerja dan manajer haruslah didasarkan pada keadilan,
kejujuran, keterbukaan, dan integritas moral. Hal yang sama dapat dikatakan
mengenai hubungan antara bisnis dan antara negara. Sebuah bisnis haruslah dikelola
secara etis karena banyak alasan: untuk memelihara reputasi baik: untuk
mempertahankan pelanggan yang ada: untuk menarik pelanggan baru: untuk
menghindari tuntutan hukum: untuk mengurangi tuntutan karyawan, dsb. Beberapa
manajer berpikir bahwa etika adalah masalah personal, bahwa individu-individu
ada yang mempunyai prisip etika dan ada yang tidak. Para manajer ini merasa
bahwa mereka tidak bertanggung jawab untuk kelakuan buruk individual dan bahwa
etika tidak ada hubungannya dengan manajemen. Akan tetapi, semakin banyak orang
yang berfikir bahwa etika sangat berhubungan dengan manajemen.
Individu-individu biasanya tidak bertindak sendiri, mereka membutuhkan
kerjasama implisit, atau bahkan langsung dari orang lain untuk berperilaku
tidak etis dalam sebuah korporasi.
·
Menetapkan standar etis
korporat
Meskipun kode etika
yang ada sangat bervariasi, kode etika dapat diklasifikasikan menjadi dua
kategori utama: berbasis kepatuhan dan berbasis integritas.
Ø Kode
etika berbasis kepatuhan : Menekankan pencegahan perilaku yang melanggar hukum
dengan meningkatkan kontrol dan dengan memberikan sanksi kepada yang melanggar.
Ø Kode
etika berbasis integritas : Mendefinisikan nilai-nilai panduan organisasi,
menciptakan sebuah lingkungan yang secara etis mendukung perilaku yang baik,
dan menekankan akuntabilitas bersama antar karyawan.
Ada proses enam
langkah untuk memperbaiki etika bisnis di negara Amerika, berikut penjelasannya
:
1)
Manajemen puncak harus
mengadopsi dan mendukung tanpa syarat kode tingkah laku korporat yang eksplisit.
2)
Karyawan harus memahami
bahwa ekspektasi perilaku etis dimulai dipuncak dan manajemen senior
mengharapkan semua karyawan untuk bertindak sesuai dengannya.
3)
Manajer dan lainnya harus
dilatih untuk mempertimbangkan implikasi dari semua keputusan.
4)
Sebuah kantor etika harus
dibentuk.
5)
Pihak luar, seperti
pemasok, subkontraktor, distributor, dan pelanggan harus diberi tahu mengenai
program etika ini.
6)
Kode etika harus
ditegakkan.
Langkah terakhir
ini adalah yang paling penting. Tidak peduli seberapa baik maksud dari kode
etika sebuah perusahaan, akan tidak berguna jika tidak ditegakkan.
·
Tanggung jawab sosial
korporat
Tanggung jawab
sosial korporat adalah perhatian yang dimiliki bisnis terhadap kesejahteraan
masyarakat. Tanggung jawab ini didasarkan pada perhatian perusahaan bagi
kesejahteraan semua pemangku kepentingannya, tidak hanya pemiliknya. Tanggung
jawab sosial korporat jauh melampaui dari harga sekedar menjadi etis. Tanggung
jawab ini berdasarkan pada komitmen terhadap prinsip-prinsip dasar, seperti
intergritas, keadilan, dan rasa hormat.
Kinerja sosial
sebuah perusahaan mempunyai beberapa dimensi :
1)
Filantropi korporat
2)
Inisiatif sosial korporat
3)
Tanggung jawab korporat
4)
Kebijakan korporat
·
Tanggung jawab terhadap pelanggan
Satu tanggung jawab
bisnis adalah untuk memuaskan pelanggan dengan menawarkan barang dan jasa yang
bernilai nyata. Merupakan tema yang berulang yang dimaksud adalah untuk
menyenangkan para pelanggan. Ingatlah bahwa tiga dari lima bisnis baru gagal
mungkin karena pemiliknya gagal untuk menyenangkan pelanggannya. Satu cara yang
paling pasti untuk gagal menyenangkan pelanggan adalah untuk bersikap kurang
dari benar-benar jujur terhadap mereka. Ganjaran untuk perilaku kesadaran
sosial dapat menghasilkan bisnis baru seiring pelanggan beralih dari perusahaan
pesaing hanya karena mereka mengagumi upaya sosial perusahaan tersebut. Studi
perilaku konsumen menunjukkan bahwa, jika semuanya setara, sebuah perusahaan
yang mempunyai kesadaran sosial lebih berkemungkinan dipandang secara lebih
menguntungkan dibandingkan perusahaan yang kurang bertanggung jawab secara
sosial. Hal ini penting untuk diingat bahwa pelanggan lebih suka untuk
melakukan bisnis dengan perusahaan yang mereka percaya, dan bahkan lebih
penting, tidak ingin melakukan bisnis dengan perusahaan yang tidak mereka
percaya.
·
Tanggung jawab terhadap
investor
Seperti yang kita
ketahui perilaku etis adalah baik bagi kemakmuran pemegang saham. Perilaku etis
tidak mengurangi laba akhir, tetapi menambahnya. Sebaliknya, perilaku tidak
etis benar-benar menyebabkan kerusakan finansial. Beberapa orang percaya bahwa
sebelum anda dapat melakukan kebaikan, anda harus berhasil (misalnya berhasil
mendapatkan uang). Beberapa investor yang dikenal sebagai perdagangan dalam telah
memilih cara-cara tidak etis untuk meningkatkan kesehatan finansial mereka
sendiri. Perdagangan dalam melibatkan orang dalam yang menggunakan
informasi rahasia perusahaan untuk memperkaya diri sendiri atau keluarga dan
teman-teman mereka.
Perdagangan dalam
tidak hanya terbatas pada eksekutif perusahaan dan teman-teman mereka. Beberapa
perusahaan telah menggunakan informasi secara tidak benar untuk keuntungan
mereka sendiri dengan mengorbankan investor.
·
Tanggung jawab terhadap
karyawan
Bisnis mempunyai tanggung
jawab terhadap karyawan. Pertama, meeka mempunyai tanggung jawab untuk
menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh. Setelah sebuah
perusahaan menciptakan lapangan pekerjaan, perusahaan mempunyai tanggung jawab
untuk memastikan bahwa kerja keras dan bakat dihargai secara adil. Karyawan
membutuhkan harapan realistis akan masa depan yang lebih baik, yang hanya
datang melalui kesempatan untuk bergerak keatas. Jika sebuah perusahaan
memperlakukan karyawannya dengan rasa hormat, biasanya juga akan menghormati
perusahaan. Rasa hormat itu akan membuat perbedaan besar dalam laba perusahaan.
Ketika karyawan merasa bahwa mereka telah tidak diperlakukan secara tak adil,
mereka acap sekali akan membalas. Membalas perlakuan buruk adalah salah satu
insentif yang paling kuat bagi orang baik untuk melakukan hal buruk.
·
Tanggung jawab terhadap
masyarakat dan lingkungan
Satu tanggung jawab
utama dari bisnis terhadap masyarakat adalah untuk menciptakan kemakmuran baru.
Jika bisnis tidak melakukannya, lalu siapa yang akan melakukannya. Lebih dari
sepertiga orang Amerika yang bekerja menerima gaji mereka dari organisasi
nirlaba yang pada gilirannya menerima padanan mereka dari orang lain, yang pada
gilirannya menerima uang mereka dari bisnis. Bisnis juga sebagian bertanggung
jawab untuk meningkatkan keadilan sosial. Bisnis-bisnis benar-benar memiliki
tanggung jawab untuk membantu membuat lingkungan mereka dimana mereka tinggal
dekat perusahaan menjadi tempat yang lebih baik. Kualitas lingkungan adalah
kebaikan publik. Maksudnya, setiap orang menikmatinya tanpa peduli siapa yang
membayar untuknya. Cara yang dapat digunakan perusahaan adalah untuk menemukan
kebaikan publik yang tepat yang menarik bagi pelanggannya.
·
Audit sosial
Menyenangkan untuk
berbicara mengenai organisasi yang menjadi lebih bertanggung jawab secara
sosial. Akan tetapi apakah terdapat cara untuk mengukur apakah organisasi
membuat tanggung jawab sosial sebagai bagian integral dari pengambilan
keputusan manajemen puncak ? Jawabannya iya, dan istilah yang mewakili
pengukuran itu adalah audit sosial. Audit sosial adalah sebuah evaluasi
sistematis dari kemajuan organisasi menuju penerapan program yang bertanggung
jawab dan responsif secara sosial. Selain audit sosial yang dilakukan oleh
perusahaan itu sendiri, terdapat empat jenis kelompok yang berfungsi sebagai
pengawas berkenaan dengan seberapa baik perusahaan menegakkan kebijakan etis
dan tanggung jawab sosial mereka:
1)
Investor yang sadar secara
sosial.
2)
Pemeduli lingkungan
(environmentalist).
3)
Pejabat serikat buruh.
4)
Pelanggan.
·
Etika dan tanggung jawab
sosial internasional
Masalah
etis dan isu tanggung jawab sosial bukan merupakan hal baru bagi Amerika
Serikat. Pemimpin bisnis dan pemerintah puncak di Jepang tertangkap dalam skema
besar perebutan pengaruh. Para pemimpin pemerintah bukan merupakan merupakan
satu-satunya yang dibawa ke standar yang lebih tinggi. Keadilan yang
mengharuskan pemasok internasional untuk mematuhi standar etis Amerika tidaklah
sederhana anggapan anda. Pembentukan seperangkat aturan internasional tunggal
yang mengatur korporasi multinasional tampaknya masih belum dapat diwujudkan
dalam waktu dekat. Di banyak tempat “perangi korupsi” masih berupa slogan,
tetapi bahkan sebuah slogan adalah sebuah awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar