ARTIKEL
Manajemen hubungan pelanggan
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengertian lain mengatakan
bahwa ia adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan
dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi
semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini,
termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center),
tenaga penjualan (sales force), pemasaran,
dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).
Sasaran dan Tujuan
Sasaran utama dari CRM adalah
untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan
melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bertujuan
untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik
dengan pengendalian return on investment (ROI) di area ini.
Otomasi Tenaga Penjualan
(Sales force automation/SFA), yang mulai tersedia pada pertengahan tahun 80-an
adalah komponen pertama dari CRM. SFA membantu para sales representative
untuk mengatur account dan track opportunities mereka, mengatur daftar kontak
yang mereka miliki, mengatur jadwal kerja mereka, memberikan layanan training
online yang dapat menjadi solusi untuk training jarak jauh, serta membangun dan
mengawasi alur penjualan mereka, dan juga membantu mengoptimalkan penyampaian
informasi dengan news sharing.SFA, pusat panggilan (bahasa inggris:call center)
dan operasi lapangan otomatis ada dalam jalur yang sama dan masuk pasaran pada
akhir tahun 90-an mulai bergabung dengan pasar menjadi CRM. Sama seperti ERP (bahasa Inggris:Enterprise
Resource Planning), CRM adalah
sistem yang sangat komprehensif dengan banyak sekali paket dan pilihan.
Merujuk kepada Glen
Petersen, penulis buku "ROI: Building the CRM Business Case," sistem
CRM yang paling sukses ditemukan dalam organisasi yang menyesuaikan model bisnisnya
untuk profitabilitas, bukan hanya merancang ulang sistem informasinya.
CRM mencakup
metoda dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan mereka
dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan calon
pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini. Proses otomasi dalam CRM
digunakan untuk menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan
informasi pelanggan yang tersimpan di dalam sistem.
Fungsi-fungsi dalam CRM
Sebuah sistem CRM harus
bisa menjalankan fungsi:
·
Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi
pelanggan.
·
Mengusung falsafah customer-oriented (customer
centric)
·
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang
pelanggan
·
Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani
pelanggan
·
Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
·
Menangani keluhan/komplain pelanggan
·
Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
·
Membuat informasi holistik tentang informasi layanan
dan penjualan dari pelanggan.
Mengimplementasikan CRM
Customer relationship
management adalah strategi tingkat korporasi, yang berfokus pada pembangunan
dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan. Beberapa paket perangkat lunak
telah tersedia dengan pendekatan yang berbeda-beda terhadap CRM. Bagaimanapun,
CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia adalah pendekatan holistik terhadap
falsafah organisasi, yang menekankan hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM
mengurus filosofi organisasi pada semua tingkatan, termasuk kebijakan dan
proses, customer service, pelatihan pegawai, pemasaran, dana manajemen sistem
dan informasi. Sistem CRM mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer
service dari ujung ke ujung.
Permasalahan Implementasi CRM
Naiknya pendapatan,
kepuasan konsumen, dan lebih sedikitnya biaya operasi adalah beberapa
keuntungan dari teknologi pada sebuah perusahaan. Namun implementasi akan turun
drastis jika salah satu dari aspek ini diabaikan:
·
Perencanaan: Langkah awal akan bisa dengan mudah gagal
jika usaha untuk memilih dan meluncurkan perangkat lunak tidak maksimal.
·
Integrasi: Integrasi dengan kebutuhan konsumen akan
memenuhi kebutuhan yang amat penting, yaitu peningkatan proses menyangkut
klien/konsumen. Perusahaan yang memberi sedikit atau tidak ada integrasi sama
sekali dengan konsumen, akan membuat kepuasan konsumen menurun secara drastis.
·
Pemecahan Masalah: menyingkirkan metode pemecahan
masalah yang dipusatkan pada satu pihak. Para ahli menyarakan perusahaan2 agar
meningkatkan integrasi dengan konsumen. Metode pemecahan masalah yang bersifat
sentralis harus dibuang demi berbagi informasi tentang pemasaran, penjualan,
dan servis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar